ANGGOTA PERPANI KOTA BEKASI - SK Nomor : Kep. 04/ Ang. -Pcb- Perpani- Ko. Bks./ VIII / 2015


Sabtu, 24 Oktober 2015

DOA ITU SEPERTI MEMANAH

Ibnul Qayyim rahimahullahu ta’ala mengatakan, orang yang berdoa persis seperti orang yang memanah. 
Pertama, perlu ada sasaran. 
Kedua, perlu ada panah yang kukuh, lurus. 
Ketiga, perlu ada tenaga atau kekuatan untuk menarik panah panah sehingga panahnya meluncur tepat pada sasarannya. 

Tiga syarat ini harus dimiliki seseorang yang ingin doanya dimustajabkan oleh Allah Ta’ala.

Syarat yang pertama, perlu ada sasaran. Maka, sasarannya adalah Allah. Hendaklah ia berdoa hanya kepada Allah Ta’ala, dan tidak berdoa kepada selain-Nya. Sebab, berdoa kepada selainnya adalah kelemahan dan kehinaan.
Syarat yang kedua, panah yang lurus yaitu doa yang datang dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang ada dalam Al-Qur’an dan Sunnah baginda. Sebab, kadang kala ada yang berdoa minta sesuatu, tapi kita tidak mengetahui apakah sesuatu itu baik buat dunia dan akhirat kita.
Syarat yang ketiga, kekuatan untuk menarik panah itu adalah dorongan kepentingan. Karena doa yang diterima oleh Allah Ta’ala adalah doanya orang yang benar-benar memerlukan, benar-benar menginginkan dan terdesak dengan terwujudnya keinginan tersebut.

Maka kata Ibnul Qayyim, “Tidaklah tercipta ketiga syarat ini, kecuali Allah Ta’ala akan kabulkan doanya”.