
Adalah sebuah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan bagi siapapun yang memiliki keinginan untuk Mengenal, Mempelajari, Mengembangkan, Mensyiarkan Olahraga Memanah di Indonesia. Bekerjasama dengan induk olahraga PERPANI Kota BEKASI diharapkan Olahraga Panahan menjadi Populer dikalangan Pelajar dan Pemuda sehingga mampu menghasilkan Pelatih dan Atlet Berprestasi yang memiliki Karakter Positif dan mampu Berkontribusi bagi Pembangunan Indonesia.
- OUR PROFILE
- SK PERPANI KOTA BEKASI
- SERTIFIKAT PELATIH
- VALUES & CHARACTER
- PROGRAM LAYANAN
- JADWAL LATIHAN RUTIN
- PRIVATE CLASS
- KIDS DEVELOPMENT
- TRAINING FOR COACH - BASIC ELEMENTARY SCHOOL Program
- TRIAL SESSION
- WAR COMBAT - ARCHERY TAG
- OUR TEAM
- BASECAMP
- FACILITIES
- EQUIPMENT & PRODUCT
- REGISTRATION FORM
- UPDATE INFO
- TRUST MANAGEMENT INDONESIA
ANGGOTA PERPANI KOTA BEKASI - SK Nomor : Kep. 04/ Ang. -Pcb- Perpani- Ko. Bks./ VIII / 2015
Minggu, 15 November 2015
Jumat, 13 November 2015
Senin, 09 November 2015
ARCHERs in ACTION : DAKTA RADIO Live 7 November 2015
DIALOG SEPUTAR PANAHAN KOTA BEKASI
dipandu oleh Bang Dali dan dariPERPANI Kota Bekasi diwakili oleh
BFA mas Arifin dan TRUST ARCHERY ACADEMY bang Buyung
Menyampaikan tentang Program PERPANI 2015 - 2019 terkait Pola Pembinaan, Promosi, Kejuaraan dan Pembentukan Club Memanah di wilayah Kota Bekasi, dengan harapan bahwa Olahraga Panahan mampu membawa nama baik Kota Bekasi dengan meraih Prestasi diberbagai kejuaraan.
TRUST ARCHERY ACADEMY
No. Kep.04/ Ang.-PCB- PERPANI- KO.BKS./ VIII/ 2015
No. 013/ VII/ 2016 PERPANI PENGPROV DKI JAKARTA
Sabtu, 24 Oktober 2015
DOA ITU SEPERTI MEMANAH
Ibnul Qayyim rahimahullahu ta’ala mengatakan, orang yang berdoa persis seperti orang yang memanah.
Pertama, perlu ada sasaran.
Kedua, perlu ada panah yang kukuh, lurus.
Ketiga, perlu ada tenaga atau kekuatan untuk menarik panah panah sehingga panahnya meluncur tepat pada sasarannya.
Tiga syarat ini harus dimiliki seseorang yang ingin doanya dimustajabkan oleh Allah Ta’ala.
Syarat yang pertama, perlu ada sasaran. Maka, sasarannya adalah Allah. Hendaklah ia berdoa hanya kepada Allah Ta’ala, dan tidak berdoa kepada selain-Nya. Sebab, berdoa kepada selainnya adalah kelemahan dan kehinaan.
Syarat yang kedua, panah yang lurus yaitu doa yang datang dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang ada dalam Al-Qur’an dan Sunnah baginda. Sebab, kadang kala ada yang berdoa minta sesuatu, tapi kita tidak mengetahui apakah sesuatu itu baik buat dunia dan akhirat kita.
Syarat yang ketiga, kekuatan untuk menarik panah itu adalah dorongan kepentingan. Karena doa yang diterima oleh Allah Ta’ala adalah doanya orang yang benar-benar memerlukan, benar-benar menginginkan dan terdesak dengan terwujudnya keinginan tersebut.
Maka kata Ibnul Qayyim, “Tidaklah tercipta ketiga syarat ini, kecuali Allah Ta’ala akan kabulkan doanya”.
Kamis, 15 Oktober 2015
PEMANAH DI ZAMAN RASULULLAH
MEMANAH adalah satu di antara tiga olah raga yang dianjurkan Rasulullah SAW. yakni berkuda, berenang dan memanah.
Dalam sebuah hadits disebutkan keutamaan memanah, “Barangsiapa yang menembak satu panah kepada musuh baik kena atau tidak kena, pahalanya setara dengan memerdekakan budak.” (HR. Ibnu Majah 2286, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah)
Di zaman Rasulullah, ada banyak sahabat yang ahli dalam memanah. Karena keahlian ini, mereka mendapat kesempatan untuk turut serta berjuang ke medan perang.
1. Rafi bin Khadij RA
Usianya baru 15 tahun kala itu. Kaum muslimin tengah giat menyiapkan segala peralatan dan kekuatan menghadapi perang uhud. Salah satu perang paling menyejarah dalam perjuangan umat Islam. Tak hanya para lelaki dewasa yang antusias. Para remaja belia pun tak mau ketinggalan. Mereka bergegas mengambil peran dalam perjuangan Islam. Salah satunya adalah Rafi bin Khadij.
Khadij adalah nama sang ayah. Ialah yang menemui Rasulullah dan memohon agar putra kesayangannya diperkenankan ikut berlaga di medan perang. Khadij menyampaikan kemampuan yang dimiliki Rafi yakni memanah dan memainkan tombak. Saat bertemu Rasulullah, Rafi berdiri dengan berjinjit, itu ia lakukan agar terlihat lebih tinggi. Rasulullah mengamati dengan seksama kemampuan Rafi, sebelum akhirnya beliau mengizinkannya. Dalam Perang Badar, Rafi pernah meminta izin ikut, namun Rasulullah dengan tegas melarangnya.
Dalam perang Uhud tersebut Rafi terkena panah di dada, di bagian bawah ketiak. Darah mengucur dari lukanya, seraya menahan sakit ia mendatangi Rasulullah seraya berkata, “Wahai Rasulullah, tolonglah anak panah ini dicabut.”
Rafi berharap dengan bantuan Rasulullah lukanya lekas membaik dan ia bisa ikut meneruskan berperang. Rupanya Rasulullah memberikan pilihan yang tak biasa. Beliau berucap, “Hai Rafi, aku bisa mencabut panah ini beserta mata panahnya dan engkau akan segera sembuh. Tetapi jika engkau mau, aku akan mencabut panah ini dan meninggalkan mata panahnya di tubuhmu, dan aku akan bersaksi pada hari kiamat bahwa engkau mati syahid.”
Rafi memilih agar mata panah itu tetap di tubuhnya. Demikian hingga ia berpulang kepada Rabbnya pada zaman khalifah Muawiyah.
2. Sa’ad bin Abi Waqash
Sa’ad bin Abi Waqqash bin Wuhaib bin ‘Abdi Manaf berasal dari Bani Zuhrah. Ia merupakan paman Rasulullah dikenal sebagai sosok yang berani, kuat dan bersungguh dalam keimanan. Salah satu kegemaran dan keahlian Sa’ad bin Abi Waqqash adalah memanah.

Sa’ad disebut sebagai orang pertama yang melemparkan anak panah dalam perjuangan di jalan Allah.
“Aku adalah orang ketiga yang paling dulu masuk Islam, dan aku adalah orang yang pertama kali memanah musuh di jalan Allah.” . Dia adalah orang ketiga yang paling dulu masuk Islam, dan orang pertama yang memanah musuh di jalan Allah.
Dalam sebuah peperangan, dengan keahlian memanahnya, ia mampu menewaskan banyak musuh. Setiap lemparan panahnya mengenai orang musyrik hingga tewas. Ia lalu mengambil anak panah lagi dan melemparkannya. Hal itu ia ulangi hingga beberapa kali. Demikianlah, hingga panahnya mampu membunuh banyak musuh. Sa’ad pun mengambil panahnya, kemudian berucap, “Ini adalah panah yang diberkahi Allah.”
Islampos :Oleh: Eko Triyatno
Kamis, 24 September 2015
Pemanah Tercepat di Dunia Ini Terinspirasi dari Tentara Islam Jaman Dulu
Lars Andersen pemegang gelar pemanah tercepat di dunia ini berbagi video teknik-teknik memanah. Pria asal Denmark ini memang memiliki kemampuan memanah yang sulit untuk disaingi.
Andersen memiliki kemampuan melesatkan 10 anak panah hanya dalam waktu 4,9 detik. Beragam posisi pun sanggup ia lakukan dengan tetap menjaga akurasi. Mulai dari berlari sambil melompat, berkendara hingga posisi terbalik kepala di bawah.
Dalam video yang telah dilihat oleh lebih dari 32 juta pemirsa Youtube, memperlihatkan betapa kecepatan dan keakuratan Andersen patut dicontoh. Tak disangka, kemampuan Andersen ini didapatkan dengan latihan panjang. Hal yang patut membuat malu kaum muslimin adalah ternyata Andersen ini terinspirasi dari sepak terjang para pemanah muslim jaman dulu.
"Saya menemukan sebuah teks sejarah yang menjelaskan bahwa Tentara Islam melawan Tentara Salib pada abad pertengahan bisa memanah dengan tiga anak panah dalam 1,5 detik. Hal itulah yang memotivasi saya untuk mempelajarinya, " ujar Andersen, seperti dikutip Oddity Cenral, Selasa (19/11/2013).
Lars Andersen mengungkapkan dalam video berdurasi 5,51 menit tersebut bahwasanya manuskrip yang menginspirasiny a itu menggambarkan sosok bernama At Thobari. Ia mendapatkan manuskrip itu dalam kumpulan manuskrip berjudul "Arabic Archery, An Arabic Manuscript Of About A.D. 1500. A Book On The Excellence Of The Bow And Arrow And The Description Thereof". Buku tersebut ditulis oleh Nabih Amin Faris dan Robert Potter Elmer.
Kutipan yang menginspirasi Lars diberikan tanda yang terjemahannya adalah "(Teknik) Ini adalah tipe tembakan terbaik dan tidak ada di luar itu (yang menyaingin) dalam hal akurasi kekuatan".
Teks sebelumnya merupakan perkataan Al Tabari yang menyebutkan bahwa dirinya mampu melesatkan 15 anak panah dalam waktu yang cepat. Ke-15 anak panah itu dilesatkan dengan bergantian.
Jika dulu teknik memanah dapat dilakukan dengan menunggang kuda, kini Andersen juga mempraktikkan dalam video itu dengan mengendarai speda motor. Sebagai seorang muslim, tentunya teknik memanah harus dikuasai untuk menghadapi huru-hara akhir zaman.
Link video : https:// youtu.be/ BEG-ly9tQGk
Oleh : Destur Amd. Kep
Sumber : senyumperawat.c om
Andersen memiliki kemampuan melesatkan 10 anak panah hanya dalam waktu 4,9 detik. Beragam posisi pun sanggup ia lakukan dengan tetap menjaga akurasi. Mulai dari berlari sambil melompat, berkendara hingga posisi terbalik kepala di bawah.
Dalam video yang telah dilihat oleh lebih dari 32 juta pemirsa Youtube, memperlihatkan betapa kecepatan dan keakuratan Andersen patut dicontoh. Tak disangka, kemampuan Andersen ini didapatkan dengan latihan panjang. Hal yang patut membuat malu kaum muslimin adalah ternyata Andersen ini terinspirasi dari sepak terjang para pemanah muslim jaman dulu.
"Saya menemukan sebuah teks sejarah yang menjelaskan bahwa Tentara Islam melawan Tentara Salib pada abad pertengahan bisa memanah dengan tiga anak panah dalam 1,5 detik. Hal itulah yang memotivasi saya untuk mempelajarinya,
Lars Andersen mengungkapkan dalam video berdurasi 5,51 menit tersebut bahwasanya manuskrip yang menginspirasiny
Kutipan yang menginspirasi Lars diberikan tanda yang terjemahannya adalah "(Teknik) Ini adalah tipe tembakan terbaik dan tidak ada di luar itu (yang menyaingin) dalam hal akurasi kekuatan".
Teks sebelumnya merupakan perkataan Al Tabari yang menyebutkan bahwa dirinya mampu melesatkan 15 anak panah dalam waktu yang cepat. Ke-15 anak panah itu dilesatkan dengan bergantian.
Jika dulu teknik memanah dapat dilakukan dengan menunggang kuda, kini Andersen juga mempraktikkan dalam video itu dengan mengendarai speda motor. Sebagai seorang muslim, tentunya teknik memanah harus dikuasai untuk menghadapi huru-hara akhir zaman.
Link video : https://
Oleh : Destur Amd. Kep
Sumber : senyumperawat.c
Minggu, 20 September 2015
Langganan:
Postingan (Atom)